Langsung ke konten utama

MASIH MENCOBA BELAJAR "MENERIMA & MEMAAFKAN" DENGAN SEGALA HAL YANG SUDAH TERJADI

 


Aku pikir aku sudah selesai dengan masa lalu. Sudah berdamai, sudah ikhlas, sudah kuat. Tapi ternyata, ada hari-hari tertentu ketika ingatan itu datang tanpa permisi dan rasanya masih sesak. Ada luka-luka kecil yang belum betul-betul sembuh, meski sudah lama tak berdarah.

Ada perasaan yang tak bisa selalu dijelaskan, kenapa aku masih terdiam saat mengingat beberapa hal yang seharusnya sudah kulupakan? Kenapa masih ada bagian dalam diriku yang menggigil saat mengenang hal-hal yang dulu pernah menyakitkan?

Dan di situlah aku sadar… aku ternyata belum sepenuhnya menerima. Belum sepenuhnya memaafkan. Baik orang lain, maupun diriku sendiri.

Aku masih belajar.

Belajar menerima bahwa ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai harapan. Bahwa ada keputusan-keputusan yang harus diambil meski terasa menyakitkan. Bahwa tidak semua orang akan minta maaf, bahkan ketika mereka tahu mereka salah. Bahwa kadang aku sendiri juga menjadi orang yang mengecewakan.

Dan memaafkan... ternyata tidak selalu tentang orang lain. Tapi juga tentang diriku sendiri. Tentang cara aku memaafkan versi lama dari diriku, yang belum tahu apa-apa, yang pernah salah langkah, yang pernah terlalu berharap, atau terlalu diam.

Aku belajar bahwa memaafkan bukan berarti membenarkan. Tapi memberi ruang untuk tidak lagi membawa luka itu ke hari ini. Aku tidak ingin membiarkan masa lalu mengikatku terus-menerus.

Aku ingin melangkah. Meski perlahan. Meski sambil menahan air mata. Meski belum sepenuhnya kuat.

Karena aku lelah terus menyimpan marah yang diam. Lelah menyimpan kecewa yang tak pernah sempat terucap. Lelah memikul kenangan yang rasanya semakin berat jika dibiarkan sendiri.

Maka hari ini… aku tidak ingin memaksa diriku untuk "harus cepat sembuh". Aku hanya ingin jujur bahwa aku masih belajar. Belajar menerima hal-hal yang tak bisa aku ubah. Belajar memaafkan hal-hal yang pernah menyakitiku, dan membentukku.

Ini mungkin perjalanan panjang. Tapi tidak apa-apa. Aku tidak harus sempurna hari ini. Aku hanya ingin jadi versi yang lebih ringan. Lebih lapang. Lebih damai.

Dan mungkin, kalau kamu membaca ini dan merasa sedang dalam perjalanan yang sama… aku cuma mau bilang, kita nggak sendiri. Kita sedang belajar sama-sama. Tidak terburu-buru. Tidak dipaksa pulih. Tapi pelan-pelan, kita akan sampai juga.

Untuk diriku yang sedang belajar menerima dan memaafkan  terima kasih sudah bertahan sejauh ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...

CANTIK ITU BIASA, YANG GAK BIASA ITU PEREMPUAN PAKET 4B

Jangan hanya jadi perempuan yang merawat outer beauty. Cantik aja gak cukup untuk bertahan disituasi seperti sekarang. Pernah denger? "Outer beauty fades with time, whereas inner beauty is what stays and grows as time passes by" Jadilah perempuan dengan paket 4B, apa itu? Brain, Beauty, Behavior, Brave. Brain Perempuan yang cerdas, berilmu, mandiri, beriman dan wawasan yang luas Jadilah perempuan yang berkualitas. Cerdas bukan hanya secara akademik, tapi juga cerdas secara emosional dan spiritual. Meningkatkan kualitas otak dan pikiran dengan terus menuntut ilmu, prioritaskan pendidikan. Belajar banyak hal, baca buku, terus bertumbuh. Beauty Perempuan yang merawat diri, wangi, berpenampilan rapi dan bersih. Mempercantik diri kita dnegan belajar cara berpenampilan yang baik rapi dan sesuai dengan situasi. Belajar merawat diri sendiri. Behavior Perempuan yang beradab, santun, beretika dan bertingkah laku baik. Belajar untuk terus memperbaiki attitude dan manner. Biasakan untuk ...