Langsung ke konten utama

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

 

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih?

Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan?

Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan?

Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap.

Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan
Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan?

Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam?

Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak?

Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama ini aku sedang sibuk mencintai orang yang bahkan belum selesai dengan dirinya sendiri.

Dan kenyataannya… rasa dicintai itu bukan datang dari seberapa keras aku mengejar, tapi dari siapa yang memang mau bertahan.

Hari-hari ini aku masih belajar bahwa aku nggak harus menyusutkan diri supaya pantas dicintai. Nggak harus jadi versi yang orang lain suka hanya supaya mereka tetap tinggal. Nggak harus mengejar siapa pun yang memilih untuk pergi.

Aku ingin dicintai karena aku, bukan karena siapa yang aku coba jadi. Dan aku tahu… cinta yang tulus itu nggak minta pengorbanan sepihak.

Jadi kalau kamu pernah merasa kayak aku selalu jadi yang berjuang, tapi nggak pernah cukup buat diperjuangkan, mari kita berhenti menyalahkan diri sendiri.

Bukan kamu yang nggak layak. Mungkin mereka aja yang belum tahu cara melihatmu dengan mata yang penuh cinta.

Dan suatu hari nanti, kita akan menemukan seseorang yang nggak cuma tinggal karena nyaman, tapi bertahan karena sadar: kamu terlalu berharga untuk dibiarkan sendiri.

Untuk semua hati yang pernah merasa gagal dicintai, kamu tetap layak. Tetap cukup. Tetap berharga. Jangan lupa itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...