Langsung ke konten utama

MENATA MIMPI KEMBALI


Mungkin tempat baru adalah jawaban untuk dirimu saat ini

Pernah se-stuck apa kehidupan lo? Sampai gak punya mimpi apa-apa dan ngejalanin kehidupan sesuai siklus hidup manusia dewasa. Bangun tidur-kerja-pulang kerja-tidur. Atau lo pernah ngerasa di remehin di tempat lo sekarang? Sampe lo ngerasain orang-orang lagi ngelakuin pembunuhan karakter ke diri lo.

Mungkin gak banyak orang pernah ada di situasi itu, tapi gue adalah salah satu orang yang harus hidup dengan mimpi yang terbatas pada saat itu karena gue gak punya kesempatan buat melangkah maju. Maksud gue ketika lo pengen melangkah maju tapi tempat yang mau lo datengi itu isinya orang-orang yang kenal lo dan ngelakuin penilaian bias terhadap lo. Lo orangnya begini begitu, lo kayaknya gak cocok buat jadi ini itu, kayaknya lo gak bakal bisa sih jadi kayak gini.

Hidup lo jadi terbatas karena penilaian mereka Waktu itu gue mikir mau sampai kapan gue begini, hidup gini aja nih?

Ada yang ngalamin? Gue berani bilang mungkin tempat baru adalah jawaban yang tepat buat lo. Tempat baru, lingkungan baru, orang-orang baru, dan mimpi yang baru. Gak akan ada yang kenal lo, gak akan ada yang berani ngasih penilaian bias terhadap diri lo. Lo bisa memulai semuanya dari awal. Susun lagi mimpi lo yang kemarin sempat stuck. Karena semua orang boleh berkembang

Di tempat baru lo akan menyadari Ternyata lo lebih keren dari penilaian orang-orang itu.

 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...