Langsung ke konten utama

SINGLE ERA

 


Waktu yang tepat untuk meromantisasi kehidupan

Masa single adalah fase terbaik untuk eksplorasi diri sendiri minusnya kesepian aja kalo malem haha Tapi yang punya pasangan juga belum tentu gak ngerasain kesepian juga. Setuju ya masa single adalah masa terbaik.

Ada yang dulu punya pacar tapi hidupnya malah kerasa terbatas, di kekang gak boleh ini itu. Gak boleh ngerasain ini itu. Ada sih temen gue dulu pernah cerita sampe gak dibolehin mantan buat ikut organisasi di kampus, rancu banget ya. Kok seolah-olah kita kasih hidup kita seluruhnya ke pasangan yang gak tau akan jadi seumur hidup atau gak, jadi seumur hidup pun gak bisa juga kayak gitu. Seolah kita kayak anjing selalu ikut perintah tuannya.

Mumpung lo lagi single, pasti banyak hal yang gak lo bisa lakuin karena hubungan lo kemarin. Apalagi yang hubungannya bertahun-tahun, agak sayang banget sih kalo motivasi pacarannya gak buat bertumbuh bareng. Alias buang-buang waktu. Malah bikin lo terlalu nyaman di zona lo, iya zona aman lo pas lagi sama dia.

Makanya banyak kasus orang-orang yang setelah putus jadi lebih banyak kegiatan. Jadi suka olahraga, naik gunung, belajar sesuatu yang baru. Yah, itu kegiatan yang dilakuin sambil nyingkirin memori tapi itu juga kegiatan untuk eksplorasi dirinya, mengenali dirinya yang mungkin waktu dulu pacaran mereka gak pernah ngelakuin itu.

Kalo lo lagi single, lakuin semua yang lo pengen. Nikmati kesepian lo dengan hal-hal positif. Kenali diri lo lebih dalam, traveling kemana pun lo mau, romantisasi hidup lo yang akhirnya bebas dari drama. Hidup terlalu luas untuk terus berpaku pada patah yang kemarin. Mari benar-benar hidup lagi, hidup yang benar-benar hidup dengan bertumbuh, berkembang, romantisasi dan stay positive.

Selamat menyelami diri sendiri

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...