Langsung ke konten utama

FOKUS PADA HASIL PROSES MENYESUAIKAN

 


Proses kepompong menjadi kupu-kupu pun memerlukan waktu

Apakah lo orang yang suka ngeliatin pencapaian orang lain terus lo bandingkan dengan pencapaian diri lo sendiri? Terus lo berkecil hati karena di umur yang sama lo masih gini-gini aja? Padahal yang lo lihat cuman apa yang dia bagikan di sosial media. Lo gak tau kan proses yang dia lewatin sampe dia ada di pencapaian itu.

Sekarang lo juga lagi berproses, yang pasti sebentar lagi juga akan ada di pencapaian itu tapi dengan versi yang berbeda. Gak perlu mikir kok gue lambat ya prosesnya, kok di umur segini gue masih gini-gini aja. Pikirin deh, bisa jadi orang-orang diluar sana ngeliat lo kayak gimana lo ngeliat pencapaian orang-orang. Bisa jadi orang lain lebih peka terhadap pencapaian lo. Lo jangan terpaku pada hasil, perhatiin juga proses lo. Lo bisa melewati setiap proses itu juga pencapaian.

Manusia itu dinamis, Selalu berprogress dari waktu ke waktu. Gak papa kalo lo punya temen-temen yang prosesnya lebih cepet dari lo. Gak papa kalo kemarin lo agak lambat dan banyak ngelakuin kesalahan. Gak papa kemarin lo banyak nangisnya dan gak produktif.

Yang lalu gak bisa di ubah tapi juga gak bisa di sesali. Yaudah ya, lo cuman perlu fokus di masa lo sekarang. Jangan terpaku pada hasil orang lain, lo fokus sama diri lo sendiri. Lo gak terlambat, lo cuman lagi berproses dan itu perlu waktu. Tetep fokus ke diri lo sendiri dan kembangin terus potensi lo.

Inget ya, lo adalah pemeran utama dalam kehidupan lo.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...