Langsung ke konten utama

INSECUREMU BUKAN URUSANKU

 


siapa sih yang gak suka sama lo, tapi kayaknya buat serius pada takut, takut ke-saing sama lo

Dari semua jenis rasa ilfeel, rasa ilfeel tertinggi jatuh kepada cowok yang selalu ngerasa insecure ngeliat cewek bisa lebih-lebih dari dia. Ego patriarki nya kesentil kali ya. Semakin lo berpendidikan, semakin takut cowok buat serius sama lo. Ternyata waktu sharing sama temen peminatan gue beberapa waktu yang lalu, dia juga ngalamin hal yang sama kayak gue. Cowok-cowok pada mundur waktu tau kita lagi S2 wkwkwk.

Lo pada cewek-cewek yang lagi ngelanjutin pendidikan, yang lagi sibuk ngejar karir, ricuh-ricuh kayak gitu aslinya emang gak harus di dengerin, karena mereka emang bukan buat lo, bukan jatah lo udah itu aja intinya. Berpendidikan tanpa perlu takut dengan “cowok enggak suka cewek yang terlalu pintar” kejar mimpi tanpa perlu galau dengan “kamu pilih mimpimu atau aku”. Karena yang seperti kita harus disetarakan bukan diinsecure-kan

Disetarakan itu gimana? Cowok yang menganggap value pasangannya jadi acuan untuk bertumbuh juga, gak menganggap pasangan saingan. Sama-sama bertumbuh. Bukan cowok yang harga dirinya selalu tergores ngeliat kehidupan kita padahal kita gak pernah ngerendahin dia. Gataulah kegores aja dengan sendirinya.

Itulah, yang insecure itu emang bukan buat kita. Kita gak punya banyak waktu buat mikirin insecure dia, hal-hal diluar kendali kita. Biarkan dia sibuk dengan pemikirannya sendiri. Jangan pernah nurunin standar lo meski lo kesepian, catet!

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...