Langsung ke konten utama

PEOPLE PLEASER

 


Sadari kamu “si paling people pleaser”

Pernah denger istilah people pleaser? Orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain dan memenuhi ekspetasi orang lain. Atau kamu orang itu? Keliatannya baik ya tapi aslinya ini malah kebiasaan yang bisa menghambat dirimu sendiri. Kamu akan kehilangan banyak kesempatan untuk bertumbuh karena kamu lebih mementingkan kebahagiaan orang lain. Kamu suka mengorbankan dirimu sendiri untuk orang lain?

Kenali tandanya dan segera cari cara mengatasinya kalo kamu seperti itu. Kamu akan selalu bilang iya pada semua perkataan, permintaan yang berkaitan dengan orang lain. Padahal aslinya kamu gak nyaman dengan hal itu, tapi kamu gak enakan buat bilang enggak karena takut orang lain sedih atau kecewa. Kamu selalu ngerasa bersalah dengan semua hal yang kamu lakukan pada orang lain, ngerasa cemas dan overthinking “itu tadi aku bikin dia nyaman gak ya, dia nyaman gak ya jalan sama aku” gak jarang kamu selalu minta maaf sama orang lain.

Kamu akan cenderung selalu overthinking dengan penilaian orang lain terhadap dirimu. Orang lain menilai apapun, kamu selalu menampungnya dan menjadi bahan untuk gak bisa tidur padahal kamu bisa menyaringnya sebelum kamu olah di pikiranmu. Kamu akan cenderung memilih menghindari konflik dengan banyak diam padahal kamu benar tapi kamu males aja berdebat dan selalu mengiyakan apa kata orang lain.

Kamu orang yang haus validasi dari orang lain, perlu penerimaan dan pengakuan dari orang lain. Hal ini yang membuatmu jadi sulit untuk punya pendapat diri sendiri. Hal ini lah yang membuatmu jadi gak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Ketika kamu menyadari, kamu punya semua itu. Kamu harus mulai sadari kalo itu gak baik buat pertumbuhan pribadi mu.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...