Langsung ke konten utama

HIDUP ITU HANYA TENTANG BAGAIMANA SEMUANYA SEIMBANG


Semakin ke sini, aku sadar... hidup ini bukan tentang siapa yang paling cepat, siapa yang paling sibuk, siapa yang paling banyak pencapaiannya.

Tapi lebih tentang siapa yang bisa menjaga langkahnya tetap seimbang, nggak terlalu berlari sampai lupa beristirahat, dan nggak terlalu diam sampai lupa bergerak.

Ada masanya kita ingin produktif setiap hari. Tapi ada juga masanya kita hanya ingin tidur lebih lama dan diam sebentar. Dulu, aku sering merasa bersalah saat memilih istirahat. Seolah-olah harus terus "bermanfaat" agar diakui. Tapi ternyata... istirahat juga bagian dari tumbuh.

Ada waktu untuk mengejar. Tapi ada juga waktu untuk melepas. Hidup bukan perlombaan tanpa akhir. Kadang yang paling bijak justru yang tahu kapan harus berhenti.

Seimbang bukan berarti semuanya berjalan mulus. Tapi tahu kapan harus menahan, dan kapan harus mengikhlaskan. Kapan harus bicara, dan kapan lebih baik diam. Kapan harus bertahan, dan kapan harus merelakan.

Aku pernah terlalu fokus di luar, sampai lupa melihat dalam diri sendiri. Aku pernah terlalu ingin membuat orang lain senang, sampai lupa bertanya: “Aku sendiri, gimana kabarnya?”

Dan sejak saat itu, aku mulai pelan-pelan belajar bahwa hidup bukan tentang selalu “lebih”. Tapi tentang “cukup”. Bukan tentang jadi segalanya untuk semua orang, tapi jadi utuh untuk diri sendiri.

Hidup yang baik bukan hidup yang sempurna, tapi hidup yang seimbang: ada bahagia, ada sedih. Ada semangat, ada lelah. Ada naik, ada turun. Semuanya berjalan berdampingan. Bukan untuk saling menggantikan, tapi saling melengkapi.

Kalau hari ini kamu merasa tidak “produktif”, tidak apa-apa. Mungkin itu artinya tubuhmu butuh jeda. Kalau kamu merasa lambat, tenang saja. Tidak semua orang punya jalan yang sama cepatnya.

Yang penting bukan seberapa cepat kamu sampai, tapi seberapa utuh dirimu saat tiba.

Hidup bukan tentang membuktikan, tapi tentang menjaga diri tetap utuh dan cukup. Pelan-pelan saja. Yang penting seimbang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NGGAK PERNAH DIPERJUANGKAN SEGITUNYA, APAKAH KITA BARISAN YANG GAK LAYAK DICINTAI

  Kadang aku bertanya-tanya, kenapa selalu jadi orang yang paling dulu sayang, tapi paling akhir dipilih? Kenapa selalu jadi orang yang ngerti, yang ngalah, yang sabar, tapi tetap nggak cukup buat diperjuangkan? Aku tahu cinta nggak seharusnya diminta. Tapi siapa sih yang nggak ingin merasa diinginkan? Kadang capek jadi orang yang "terlalu bisa memahami", sampai-sampai selalu diminta mengerti, tapi jarang benar-benar dimengerti. Kadang rasanya seperti jadi persinggahan, bukan tempat pulang. Jadi tempat orang lain merasa nyaman, tapi bukan tempat mereka ingin menetap. Dan itu menimbulkan pertanyaan yang diam-diam menyakitkan Apa aku kurang berharga untuk diperjuangkan? Apa aku terlalu biasa untuk dicintai dalam-dalam? Apa aku bagian dari barisan orang-orang yang... nggak cukup layak? Tapi pelan-pelan, aku mencoba meluruskan pikiranku. Mungkin ini bukan soal aku kurang pantas. Mungkin ini soal belum bertemu orang yang tahu cara mencintai seperti aku mencintai. Mungkin selama i...

SEJUJURNYA AKU MULAI NGERASA GAK DIINGINKAN DARI HUBUNGAN INI

  Sejujurnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa nggak diinginkan dari hubungan ini. Rasanya aku masih ada, tapi tidak benar-benar hadir. Seperti sedang duduk berdua, tapi jiwanya entah di mana.  Obrolan makin singkat, perhatian makin dingin, dan aku jadi terus-menerus bertanya dalam hati masihkah aku dicintai, atau cuma dipertahankan karena terbiasa?  Aku mencoba memahami, mencoba memberi ruang, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini cuma fase tapi kenapa hati kecilku berkata, aku sedang berjuang sendirian?  Aku ingin jadi seseorang yang dicari, bukan yang hanya sekadar dijawab ketika hadir. Aku ingin tetap menjadi rumah, bukan sekadar tempat singgah yang hanya didatangi saat nyaman.  Karena cinta itu bukan sekadar status, bukan sekadar “kita masih bersama”, tapi tentang rasa yang membuatku tahu bahwa aku dihargai, aku penting, aku berarti.  Tapi saat semua kehangatan berubah jadi dingin yang tak terucap, saat kehadiranku terasa seperti beban yang tak d...

LOW MAINTENANCE FRIENDSHIP

Lo pada punya temen yang jarang ngasih kabar tapi lo temenan, ada gak? katanya sih namanya low maintenance friendship alias temenan yang jarang ketemu, jarang ngasih kabar tapi kalo lagi perlu ada, pas ketemu tetep ngakak bareng dan seneng-seneng aja. Fase dewasa kayaknya pertemanan akan begini semua, karena semua akan sibuk berjuang dengan mimpinya masing-masing. Tapi anehnya pertemanan yang begini malah awet, iyakannnnnnnnnnnnnn Sebenarnya bukannya gak peduli, justru orang-orang yang menerapkan ini sadar semakin dewasa setiap orang akan semakin beda prioritas. Kalo dulu tiap malem nongkrong bareng karena sama-sama gak ada tanggung jawab, kalo sekarang karena ada tanggung jawab dan “bentuknya” beda-beda. Sadar kalo masing-masing udah punya kesibukan dan tujuan yang beda. Tapi kalo ketemu rasanya tetep sama, tetep ketawa-ketawa Yang dulunya kos depan-depan-nan, sekarang misah jauh antar kota, antar pulau malah huhuhu karena udah punya tanggung jawab masing-masing, tapi bukan berart...